Muhammad Amri.
Alumnus Psikologi UNHAS
Corona
virus atau yang dikenal juga dengan nama Covid-19 merupakan virus yang mampu
merubah tatanan hidup umat manusia dalam sekejap di era modern ini. Tiap elemen
masyarakat ikut merasakan dampaknya mulai dari level masyarakat tingkat bawah
hingga tingkat presiden. Khusus di Indonesia saya tertarik dengan ucapan
presiden Jokowi di akun sosial medianya yang mengatakan “Kita harus berdamai
dengan corona hingga vaksin ditemukan”. Hal itu senada dengan yang organisasi
kesehatan dunia (WHO) katakan bahwa mulai sekarang kita harus hidup
berdampingan dengan Covid-19.
Saya
sangat tertarik dengan perkataan presiden Jokowi tersebut. Bagi saya perkataan
itu merupakan titik balik dan babak baru kehidupan sosial bernegara khususnya
di Indonesia. Kata-kata ini merupakan salah satu kata-kata yang paling menolong
saat ini. Kata-kata berdamai dengan diri memberikan rasa optimis dan rasa
Ikhlas sehingga kita akan mulai memilih melangkah dan beradaptasi dengan
keadaan sekarang ketimbang berharap sesuatu yang sebenarnya kita udah tau
jawabannya apa. Saya meyakini bahwa kita semua tau bahwa covid-19 tidak akan
pernah hilang dan akan terus lalu lalang dikehidupan umat manusia mulai saat
ini atau paling tidak hingga vaksin
ditemukan.
Oleh
karena itu saya melihat bahwa kedepannya akan terjadi kecenderungan perilaku
sosial maupun pribadi yang akan berubah cukup drastis. Beberapa diantaranya
adalah “dengan atau tanpa covid-19” perilaku hidup bersih akan meningkat
drastis kedepannya di tiap level masyarakat yang sebelumnya sangat sulit
diterapkan. Contohnya seperti mencuci tangan dan menggunakan masker yang
terjadi secara serentak tidak hanya di Indonesia bahkan dunia.
Perilaku mencuci
tangan dan memakai masker yang berulang akan meyebabkan perilaku tersebut tertanam
dalam diri secara tidak sadar. William James (1842-1910) salah satu psikolog dan
filsuf yang berpengaruh di Amerika Serikat bahkan menjelaskan bahwa pola
perilaku kita diperoleh melalui pengulangan. Pengulangan ini akan memunculkan “Nurture explanation”. Perilaku ini juga
tidak hanya akan bertahan hingga generasi sekarang, bahkan bisa diwariskan
secara tidak sadar ke generasi selanjutnya. Jung dalam pandangannya bahkan
mengatakan perilaku kita diwariskan oleh perilaku leluhur kita. Hal itu
didukung oleh penelitian dari Emory University School of Medicine yang
mendapatkan hasil bahwa perilaku dapat diwariskan ke anak lewat “DNA” yang
menjelma menjadi bentuk ingatan genetis.
Hal
selanjutnya yang diprediksi akan berubah yaitu pola perilaku dalam bekerja.
Sudah sejak lama muncul wacana bahwa bekerja akan dilakukan dari rumah. Namun
pelaksanaannya seringkali tertunda diakibatkan masih dalam tahap pengkajian.
Berkat Covid-19 wacana bekerja dari rumah mau tidak mau harus dilaksanakan
sebagian besar company yang ada. Hal
ini menjadi bahan evaluasi bagi beberapa company
yang melihat ini sebagai peluang dalam mengurangi “cost” baik dalam bentuk waktu maupun materi. Kedepannya “dengan
atau tanpa Covid-19” akan ada pergeseran perilaku bekerja seperti ini. Makin
banyak company baik itu swasta maupun
BUMN yang akan menerapkan pola ini dengan acuan evaluasi pada saat ini. Twitter
bahkan sudah duluan mengumumkan telah mengizinkan karyawannya untuk bekerja
dari rumah selamanya. Hal tersebut menjadi Gong awal dimulainya era baru dalam
bekerja.
Tentu
banyak perilaku sosial yang berubah secara drastis diakibatkan Covid-19. “Tetapi dengan atau tanpa Covid-19” tanpa
kita sadari dunia sudah sejak lama telah bergerak ke arah sekarang ini. Tinggal
anda yang memilih, ingin beradaptasi atau mati.
1 wicara:
menang berapapun di bayar
ayo segera bergabung bersama kami di bandar365*com
WA : +85587781483
Posting Komentar