data-ad-format="auto"

Corona dan Society 5.0

Kusuma Ndaru



Covid membawah tatanan baru, membentuk kebiasaan baru, distrubsi yang sangat cepat hanya dalam hitungan hari, semua cara kerja sudah berubah, WFH, social distance, semua yang anda perlukan akan disediakan di depan pintu anda, dan semua yang anda kerjakan bisa di lakukan dirumah dengan hadirnya internet of think dan big data. bioteknologi saat ini memimpin menjadi panglima dalam memenangkan permainan,  semua telah di siapkan oleh industri 4.0. Awal tahun kita di suguhkan uji coba microsoft cabang jepang yang memperpendek jam kerja dan menghasilkan produktifitas karyawan meningkat 40% dan konsumsi energi turun 20%.  Pada awal refolusi industri 4.0 facebook menggagas smart living, dimana hunian dan tempat kerja menjadi satu bagian gedung. Hal ini untuk meningkatkan efektifitas kerja. 

Saat pandemi ini semua aktivitas kerja bisa di lakukan melalui rumah, dengan syarat koneksi internet. Pekerjaan manjerial dan administrasi memang biaa di melakukan ini, mamun bagaiman sektor produksi? Sektor jasa ekspedisi, sektor konstruksi? Atau finance? Saya rasa semua sudah di siapkan di ref 4.0 emoney menjawab bagaiman corona dapat menular melalui uang tunai, membangun gedung seperti lego, pengiriman barang mengggunakan drone, produksi dengan full machine. Semua untuk meminimalisir penyebaran virus. Paling awal kita sudah disajian distrupsi pasar, dengan belanja online, market place seakan menjadi mall yang tak nampak, menyediakan segala macam kebutuhan manusia, persis seperti mall di masa lalu.

Awal pandemi corona paling banyak meninggal adalah manusia generasi baby boomer yang bisa di katakan gaptek, dan angka milenial bahkan generasi z yang meninggal sangat kecil dibandingkan angka baby boomer, terlepas dengan konspirasi atau apapun, kok seakan akan corona menjadi pintu untuk generasi milenial dan post milenial. Perubahan gaya hidup dengan teknologi hanya dapat diikuti oleh anak-anak milenial, sehingga orang baby boomer seakan di singkirkan dari dunia. Baby boomer sulit belajar teknologi, fisik yang lemah, mereka memiliki uang yang dapat di wariskan ke anak atau cucu mereka.  Secara mengalaman hidup mereka telah tersedia di data base big data. Mereka seakan sudah tidak diperlukan lagi.


Jepang mewacanakan society 5.0 dimana teknologi menjadi bagian dari manusia sendiri, internet bukan lagi sekedar untuk berbagi informasi melainkan untuk menjalnkan hidup, Ingat jepang juga memiliki angka penyidap covid yang relatif rendah. Konsep ini sangat sulit di terapkan di negara berkembang seperti indonesia. namun dengan covid, semua mendadak dapat dirubah dengan mudah, rekayasa sosial dengan ketakuan (fears management) sangat efektif digunakan. Manusia suka rela membentuk kebiasaan baru. Society 5.0 mencoba membuat sesuatu lebih mudah, semua data diri kita, sidik jari, retina, tekanan darah, rekam medis, detak jantung akan terekam dalam big data, bila sewaktu-waktu terjadi sesuatu pada anda, maka pihak kesehatan akan tahu dan dapat segera bertindak sehingga dapat mengurangi tingkat kematian. Namun celakanya semua yang anda miliki akan diketahui oleh orang-orang serakah, dan dapat di manfaatkan untuk memmenjarakan anda dalam lingkaran konsumerisme. Bahkan dapat merekayasa perilaku langsung.

1 wicara:

terserah mengatakan...


admin numpang promo ya.. :)
cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa WA : +85587781483

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE