"Mengertilah"
Katamu.
Apa? Aku sedang tuli.
Sayang, kau yang harus mengerti,
saat ini aku tengah tak ingin mengerti.
Sama sekali.
Jika tanpamu lebih baik, berarti denganmu itu lebih buruk.
Maka biarlah!
Bagaimanapun tetap saja bagiku itu lebih baik.
Tidak!
Anggap saja aku sedang buta, dan aku tak tau apa itu logika.
Tak mau tau tepatnya,
katakan pada mereka betapa aku keras kepala.
Tutup telingamu!
Aku ingin meneriakkan rindu, dan aku tak pernah ingin kita berlalu.
Aku bukan tak peduli, hanya tak ingin menyesal lagi.
Bukan!
Mungkin aku memang bukan pelabuhan terakhirmu.
Aku samuderamu.
Kembali, tenggelamlah di dadaku.
-TinS-
0 wicara:
Posting Komentar