Kusuma Ndaru
Aspek penting dari psikologi yang memainkan peran penting dalam melihat dunia. Suatu hal (stimulus) jika di di terima berulang kali maka otak akan mereapon sesuatu hal itu benar, mekanisme ini di sebut cognitive ease.
Cognitive ease merupakan ukura dari seberapa keras otak kita bekerja, dari yang sederhana ketika stalking di Instagram sampai sangat keras ketika kita menciba menghitung 34x56 dikepala kita.
Hal-hal yang benar biyasanya menimbulkan Cognitive ease, seperti api panas, anjing memiliki empat kaki dan sebaginya. Tidak hanya itu saja, Cognitive ease berusaha mencoba familiar. Salah satu cara untuk memunculkan Cognitive ease dengan mengulang stimulus.
Dalam percobaan di Michigan university peneliti menggunakan iklan koran kampus, setiap iklan hanya terdiri satu kata tak bermakna "kardirga,saricik,biwonjni,nnansoma, dan iktitaf" mereka di terbitkan dengan frekuensi yang berbeda. Satu kata muncul di atas kertas hanya sekali, sementara yang lain muncul dua, lima, sepuluh atau dua puluh lima kali. Dan koran dengan frekuensi terbalik di berikan di kampus lain. Pada akhir percobaan. Peneliti mengirim kuesioner kepada pembaca untuk menilai setiap kata tak bermakna. Pada skala "itu sesuatu yang baik" dan "itu sesuatu yang buruk" dan percobaan ini membuktikan semakin seting kata itu muncul di koran, semakij banyak orang berfikir itu berarti sesuatu yang baik. Jadi dengan cukup pengulangan kata tak bermakna memberiikan respon familiar ini memicu Cognitive ease and overall feeling of goodness (perasaan baik).
Tidak hanya repetisi atau pengulangan untuk menimbulkan Cognitive ease, gambar dengan kontras yang lebih tinggi dapat di rasakan oleh otak dan feeling goodness. Hal ini menjelaskan sebagian filter instagram. Dalam studi lain orang-orang diberikan gambar di mana gambar itu di ganti dengan gambar lain dengan cepat, mereka mulai tersenyum.
Video dengan kualitas audio yang buruk dan kontras yang rendah membuat ketegangan kognitif seperti anda menciba memcari tahu apa yang terjadi sebenarnya, mungkin mencari ancaman . Alis anda akan berkerut dan mulut anda mulai cemberut, itulah sebabnya kita kita lebih suka video high contrast dengan audio yang baik.
Dan hal sama berlaku untuk teks. Dalam studi selanjutnya ada dua kalimat yang diberikan yang keduanya kalimat pernyataan yang salah. satu kalimat menggunakan bold dengan font yang jelas (Times new roman) dan satunya menggunakan font (hand written) dengan kontras yang tipis. Orang-orang lebih memilih jawaban yang mudah di baca (Times new roman) font. Kontras yang tebal. Karena lebih mudah dan cepat dalam membaca itu di sebebkan Cognitive ease and feeling of goodness. Yang terletak jauh di dalam otak, asosiasi ini menyebabkan flicker pengakuan yang terasa menyenagkan.
1 wicara:
Nek gegar otak trus piye?
Posting Komentar