data-ad-format="auto"

Politik Puitis




Aku harus memulai dari mana ? Dari awal, tengah, atau akhir. Atau mungkin harus kuawali dari yang paling akhir. Sudahlah, bukan saatnya banyak bicara. Bukan saatnya pula untuk diam kaku. Banyak opini yang tersebar. Banyak pula kritikan dan hujatan yang menyerang. Seperti puisi, opini itu mengalir dari pikiran dan hati. Menyatu ke urat nadi. Mengalir seperti darah dan menghidupkan bagai jantung. 

Ya itulah politik. Idealisme yang melekat dalam setiap jiwa akademisi. Lewat goresan dan siulan, tersapu angin, menyentuh kulit setiap manusia yang berpikir. 

Berpolitik itu menyenangkan. Namun tulisan ini tak jauh lebih menyenangkan dari mendengar kalimat kalimat mereka tentang politik. Memandang segala nya adalah politik, permainan. Berpuisi pada keadaan. Mungkin negeri ini sudah dihabisi oleh syair syair politis. Sehingga apa pun yang terjadi di bangku politik itu terasa indah dan sama seperti puisi.


0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE