data-ad-format="auto"

DIALEKTIKA HUMANISME (Madzab SEMOLOWARU) 30





Oleh Achluddin Ibnu Rochim
FISIP Untag Surabaya



Bisakah saya katakan, bahwa Sosialisme–Komunisme dalam praktek diartikan, semua gerakan sosial yang menghendaki campur tangan pemerintah yang seluas mungkin dalam bidang perekonomian.
       Sosialisme–Komunisme menghendaki penguasaan bersama dari semua alat–alat produksi dan perluasan aktivitas negara sampai ke bidang perekonomian yang sekecil–kecilnya. Dalam hal ini istilah ‘kolektifisme’ barangkali lebih tepat dari pada istilah sosialisme yang sudah mempunyai arti yang bermacam–macam itu. Sebab banyak orang memberi pengertian menurut sosialisme berdasarkan varian masing–masing. Fungsi negara harus diperluas sedemikian rupa hingga tak ada tempat lagi bagi nafsu privat di sana.

Jika demikian, berarti tidak ada tempat bagi semangat individu disana!
       Sebagai doktrin yang menghendaki campur tangan dalam bidang perekonomian, sosialisme–komunisme (kolektifisme) merupakan anti–thesa dari anarchisme dan individualisme. Bila aliran anarchisme dan individualisme pada prinsipnya melihat negara sebagai keburukan yang harus ditiadakan selekas mungkin, maka pada kolektifisme justru menganggap negara sebagai organisasi yang dapat mewujudkan cita–cita yang sosialistis, negara sebagai faktor positif dalam penyelenggaraan kesejahteraan umat manusia.
        Fungsi negara harus diperluas sedemikian rupa hingga tiada lagi aktivitas sosial yang tidak diselenggarakan oleh negara. Semua aktivitas negara ditujukan pada pemenuhan kesejahteraan bersama.
          Sosialis–Komunis sebenarnya hanyalah merupakan salah satu bentuk dari ajaran sosialisme yang diajarkan oleh peletak dasarnya, Karl Mark dengan bantuan Frederich Engel. Kemudian untuk pertama kalinya dipraktikan oleh Lenin di Rusia dalam tahun 1917. Bila Sosialis–Komunisme dipisahkan dan dibedakan dari ajaran sosialisme umum, dengan pertimbangan bahwa Sosialis–Komunisme telah memperoleh tempat terlepas dari ajaran Sosialisme umum.
         Sosialis–Komunisme sudah merupakan bentuk ilmiah dari sosialisme dan sudah merupakan ‘isme’ dan telah dianut dengan rela atau tidak oleh kurang lebih separuh penduduk bumi. Yang pada akhirnya, kemudian gagal setelah 70 tahun berkuasa di negara bekas Uni Soviet.
      Sosialime dan Komunisme bertujuan, memperluas fungsi negara dan menuntut penguasaan bersama dari alat–alat produksi, untuk kemudian ke arah raibnya negara, setelah semua terwujud.


0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE