data-ad-format="auto"

DIALEKTIKA HUMANISME (Madzab SEMOLOWARU) 27





Oleh Achluddin Ibnu Rochim
FISIP Untag Surabaya




Bagaimanakah hasil–hasil kreasi manusia dari hubungan dengan alam, diri sendiri dan masyarakat yang mengungkung dirinya sendiri dan tanpa perencanaan itu, sehingga berakibat penderitaan manusia?
       Yaach.. adalah hasil yang dapat kita saksikan sekarang ini. Di mana proses kreasi manusia atas jalannya sejarah di masa dulu, sekarang ini ada di tengah–tengah kehidupan kita, berupa produk–produk peradaban.
        Produk–produk peradaban, yang sekarang ini sudah melenceng dari rel kehidupan menuju kebahagiaan, telah menjadikan manusia mengalami degradasi secara harkat dan derajatnya sebagai manusia yang sesungguhnya.
     Peradaban sekarang telah membuat manusia terjerumus dalam keterasingan. Terasing dari dirinya sendiri. Dan keterasingan yang dibentuk oleh peradaban ini berakibat sangat fatal, karena keterasingan hasil peradaban adalah keterasingan yang melembaga sifatnya. Bukan saja dialami oleh orang perorang, kelompok per kelompok, bahkan oleh keseluruhannya, sebab ia telah melembaga.
        Kondisi demikian ini harus ada yang berani untuk mulai merevisi atau mengkoreksi, sehingga kehidupan manusia memiliki orientasi yang lebih luas dan mendasar. Soedjatmoko dalam Etika Pembebasn, mengatakan, “kita harus menjadi sadar mengenai sasaran–sasaran yang bersifat ideologis, yang memainkan peranan penting yang bersifat ruhani, agar dengan demikian kita dapat sampai pada suatu kritik tentang masyarakat yang membebaskan”.
      Perencanaan atas takdir sejarah ke depan dalam rangka pembebasan manusia adalah sebuah strategi atau bisa dikata ideologi alternatif, saya menyebutnya 'Madzab Surabaya', ketika ideologi – ideologi besar dunia mandul dan mengalami kegagalan. Sebuah ideologi tawaran ketika organisasi yang dinamakan ‘negara’ ternyata tidak dapat menjalankan fungsinya yakni membahagiakan umat manusia.
     Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa ideologi Pembebasan Manusia adalah merupakan pengembangan lebih lanjut dari madzab–madzab filsafat sebelumnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ideologi Pembebasan Manusia atau Madzab Surabaya adalah merupakan produk dari kesadaran sebelumnya. Peradaban sebelum kesadaran ‘Ideologi Pembebasan Manusia’ itu sendiri.

LANJUTAN

0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE