data-ad-format="auto"

TIK TOK - JALAN DI JALAN


Angka 18.21 di layar handphone seperti memberi tahu bahwa senja sudah dimulai. Namun surya masih saja dilema. Dia enggan pergi. Tapi juga tak kunjung menunjukan diri. Sejak pagi hanya sembunyi. Malam akan telat di kota seribu sungai ini.

Toko-toko kebanyakan sudah tutup. Sedikit saja yang masih buka. Dan dari yang sedikit itu, mayoritas hanya melakukan transaksi satu arah saja, -menjual- tidak membeli dari para penjajal.

Lampu-lampu di pinggir jalan telah menyala. Meski sinarnya masih belum terasa. Belum bisa dikata terang. Mungkin karena sang jodoh belum juga datang.
Jodoh? Ya, si Penghuni malam itu.

Diantara semua itu, ada Tok sedang melepas lelah. Setelah sibuk mencari sesuap nasi dan sesuap petang. Di pinggir jalan di tepi sungai. Melupakan hajat-hajat manusiawi. Mengail memori dengan berjalan kaki. Meskipun sendiri, tapi tidak bersepi-sepi.

Se-sekali ia menyapa bapak penjual kopi.
Sekali ia membalas senyum perempuan berkerudung. Namun tak sempat berlanjut karena langit mulai mendung.

Ah, menanam ingatan dengan memandang.



0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE