data-ad-format="auto"

PAGI, SIANG, PETANG, MALAM

Oleh: Achluddin Ibnu Rochim
FISIP Untag Surabaya




Pagi,
Ceritaku padamu kali ini tentang kangen, Gi:
"Ada selarik kata 'rindu' baru saja masuk di layar selularku, tadi"
Tapi entah mengapa Gi, aku jadi gagu.

Dan sungai pun membawa suasanaku hanyut: pergi.
(Mundusewu, 07.00, 07/08/15)


Siang,
Tolong sembunyikan tangisku ini, Si.
Di antara dengung para pendo'a mendayu rayu.
Tuhan pastilah tahu, Si. Akan samar suaraku di sela nada-nada Jumat itu.
Sajadahpun melusuh air mataku, sedih sedan tersedu.

(Mundusewu, 11.30, 07/08/15)

Petang,
Masih juga ku tatap temaram langitmu
Meski tak kunjung datang jawabmu, Ang.
Tetap saja kutapaki senja haru
Kapan, semua kelabu berlalu, hingga pawana malih rupa mewarna biru?

(Mundusewu, 17.00, 07/08/15)

Malam,
Kesendirian ini, Ma.
Seperti penjara lama yang mati
Tak terurus ditemani cekaman sunyi
Menanti roboh terbengkelai.
Serupa arungan senyap tak bertepi
(Mundusewu, 21.00, 07/08/15)

0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE