Oleh: Nanik Zuroidah
Denting hujan di atap kampus
Membawa kesejukan di hati nurani setiap insan,
Ditemani semilir angin malam di kala kau harus turun dari persinggahan
Ooooh hujan, datangmu selalu meninggalkan genangan
Yang entah sampai kapan akan menghilang
Hingga tak kusadari itu
Bagaikan kisah cinta para insan
Selalu meninggalkan kenangan akhirnya,
Yaa...kenangan,
Kenangan pahit, manis tak kan mudah dilupa
Kenangan yang selalu menari-nari di ingatan
Kenangan mengajak bibir senyum tanpa tersadarkan
Juga terkadang ajak menangis tak terbendungkan
Bukan karena tak bisa berpindah hati
Tapi, begitulah kenagan
Membuat para pecinta kebingungan
Entah lah...
Sementara dunia begini luas, tak bertepi
Serupa daun kelor, semua hanya berputar-putar disekitaran.
Sudahilah wahai insan yang merindu kenangan
Pergi dan tinggalkan!
Hijrahlah!!
Denting hujan di atap kampus
Membawa kesejukan di hati nurani setiap insan,
Ditemani semilir angin malam di kala kau harus turun dari persinggahan
Ooooh hujan, datangmu selalu meninggalkan genangan
Yang entah sampai kapan akan menghilang
Hingga tak kusadari itu
Bagaikan kisah cinta para insan
Selalu meninggalkan kenangan akhirnya,
Yaa...kenangan,
Kenangan pahit, manis tak kan mudah dilupa
Kenangan yang selalu menari-nari di ingatan
Kenangan mengajak bibir senyum tanpa tersadarkan
Juga terkadang ajak menangis tak terbendungkan
Bukan karena tak bisa berpindah hati
Tapi, begitulah kenagan
Membuat para pecinta kebingungan
Entah lah...
Sementara dunia begini luas, tak bertepi
Serupa daun kelor, semua hanya berputar-putar disekitaran.
Sudahilah wahai insan yang merindu kenangan
Pergi dan tinggalkan!
Hijrahlah!!
2 wicara:
hujan dan kenangan ya.. hmmm
kalo saya, ketika hujan teringatnya indomie soto.. hahaha
Kenangannya cuma 1% saja
Hmm kan indomie bisa menjadikan orang hilang akal. Apalgi dikasi telor mata sapi dan yang pasti pedes juga gak papa...
@buat mbak nanik: kereeeeeeen:33 puitis banget
Posting Komentar