satu persatu bunga mekar Kau petik
satu persatu sandaranku Kau robohkan
kenapa Kau hilangkan peri baik hati nan cantik
yang hari demi hari selalu aku dambakan
apalah daya.ku yang bisa terbungkam
seperti tikus yang diterkam
hanya bisa pasrah dari kejadian
tidak bisa meminta kembali dari peristirahatan
cerita demi cerita cepat mengalir
hal-hal yang sama terus bergilir samapai pada ujung hilir
tak tau arah mana yang harus dipikir
haruskah aku pasrah dan percaya pada takdir?
4 wicara:
Takdir oh takdir
Takdir oh takdir
Sajak bagus, indah banget.
hehe makasi pak didin :D
Posting Komentar