data-ad-format="auto"

SYAIR KHAWATIR SANG PENYAIR

Hasil gambar untuk penyair

Pada sepertiga malam,
Didalam peraduan pikir, rasa dan kenyataan
Sang penyair gelisah ingin curahkan
Tentang negeri tercintanya, tentang cinta terhadap negerinya.
Pena digenggam, Kertas putih terhampar sudah,
Dengan penuh gairah,  dia ingin berkisah
Mahakarya Nusantara, Sang Negara Indonesia.

Dibenaknya, sang Penyair coba lintaskan
Betapa kaya dan indahnyanya Indonesia
Dari Ragam cipta Tuhan bermaterikan alam
 maupun jejak putra putri sejarah, membentuk karya kebudayaan.
hingga semakin larut dia lintaskan, menggugahnya untuk tulis nan lantangkan
“oh... Indonesia, kekayaan dan keindahanmu, harus terus kutiuiskan,
Agar dunia luas tau, agar seluruh wargamu sadar, supaya generasi mendatang faham,
Betapa hebatnya yang kau miliki, wahai negeri tercintaku.”

Segera sang penyair fokuskan
Hendak memulai bait-bait  puisi, tentang keindahan
Serta kekayaan negerinya, yang baru saja dia bayangkan,
Ujung pena, dia dekatkan dengan kertas putih kosongan
Penuh semangat, juga penuh kebanggaan

Satu menit berlalu, sepuluh menit berjalan, hingga satu jam,
Dia mulai lunglai, luntur semangat, penuh rasa heran
Serasa tak percaya, tak satu baitpun mampu dia tuliskan
Tidak ada satu kalimatpun memancing lajur tulisan,
Kata seolang hilang, huruf tak jua tinta gariskan
“Oh Indonesia....  darimana harus kumulai kisah indahmu?”

Dalam penat, dia rebahkan tubuhnya
Kembali memulai lintaskan negeri tercinta, dalam benaknya
Perlahan jiwanya membentang, menyaksikan realita Indonesia.
Dia teringat berbagai bencana alam,
Sadar hutan negeri, gersang miskin pohonan serta lahan pertahanan rusak penuh tambang
Dia melihat paradigma massa luntur persaudaraan
Dia menyaksikan krisis negeri, diambang kehancuran.

Seketika dia bangkit  kembali,
mencoba lanjutkan menulis puisi kisah negeri
“ah Indonesia...  mengapa nasibmu kelam?”

Satu huruf, dua kata, tiga kalimat tertulis sudah
Bait demi bait begitu cepatnya tercurah
Hingga puisi tiga halaman pun selesai dengan mudah
“ah Indonesia...  kemana arahmu melangkah?

Perlahan dia baca kembali apa yang hendak dikaryakan
Dia larutkan jiwa pada puisi kisah negerinya
Hingga tak sadar mucul bimbang, khawatir, serta kesedihan
Matanya sayup berkaca
Wajahnya murung tak bercahaya
Dia tak mengerti juga tak faham,
Mengapa kisah negeri  indah dan kaya, yang hendak dia tuliskan
Justru berisi amarah, kebodohan, bobrok moral, bahkan kehancuran.
Tentang keyakinan masing-masing golongan yang menyalahkan golongan lainnya
Tentang korupsi yang sudah mengakar menjadi budaya
Tentang rasa peduli yang sekedar hadir jika miliki kepentingan
Tentang hubungan masyarakat yang saling tak percaya
Tentang para pemimpin yang hanya merasa penguasa
Tentang hukum yang juga tak tertata
Tentang Uang yang semakin menjadi Dewa
Tentang negara kaya raya akan alam dan budaya bangsa,
 tetapi warganya miskin nan jauh dari sejahtera yang merata.
Tentang petani yang telah banting tulang mengolah tanah
Namun tak memiliki hak atas hasil panennya
Tentang buruh yang kerja keras setiap waktunya
Namun tak berdampak untung kala pemilik modal raih laba besar
Sementara saat sedikit saja disentuh rugi,
Banyak buruh siap kena PHK, bahkan disalahkan seolah dianggap berdosa
“Ah, Indonesia.... mengapa segala tentangmu menjadi rusak semata?
Sungguh ingin kubingkai indah dan kayanya negeriku kedalam puisi cinta,
Namun mengapa penaku tak bergerak kala  lantunan merdu tentangmu terniang
Dan justru penaku menari lincah kala lagu sumbang tentangmu tercenung.
Oh... Indonesia, aku ingin menuliskan pujiku dengan penuh rasa bangga,
Ah....  Indonesia mengapa akhirnya yang kutulis, malah makian dengan penuh rasa malu?
Oh Indonesia...    Ahhh... Indonesia”

Pada sepertiga malam,
Didalam peraduan pikir, rasa dan kenyataan
Sang penyair gelisah ingin curahkan
Tentang negeri tercintanya, tentang cinta terhadap negerinya.

Pena digenggam, Kertas putih terhampar sudah,
Dengan penuh gairah,  dia ingin berkisah
Mahakarya Nusantara, Sang Negara Indonesia.



15 Agustus 2016

Totenk MT Rusmawan
Sanggar Lidi Surabaya
Rungkut asri timur rl 5 rw 13 h 15 surabaya
Kontak : 081234399841


0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE