Black history of psychologi
Berdirinya ilmu pengetahuan jiwa (psikologi) di pelopori oleh Wundt setelah beliau mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig jerman, pada tahun 1881 wundt ingin menerbitkan jurnal bejudul philosophical studies tetapi dia mengurungkan niatnya karena sudah ada jurnal semacam itu (jurnal yang membahas spiritual dan gaib) pada tahun 1906 wundt mengubah judul jurnalnya menjadi psychological studies. Pada fase ini psikologi sudah di topang oleh laboratorium, sebuah buku pegangan, dan sebuah jurnal ilmiah untuk memenuhi syarat sebuah ilmu pengetahuan. ada masa itu, psikologi harus mengikuti budaya yang ada dalam memandang ilmu pengetahuan, yaitu budaya modernisme. Budaya ini menekankan pada universalitas dan positivisme ilmu yang membuat psikologi sebagai ilmu baru harus mengikuti ‘pakem’ ilmu pengetahuan yang diakui pada masa itu.
Apa yang dihasilkan dari laboratorium tersebut tidak pernah di publikasikan atau memang tidak ada hasil ilmiah (kecuali jurnal yang ia terbitkan)
Dalam benerapa kasus cartatan historis tidak karena datanya yang ilang atau memang sengaja di hilangkan. Dalam kasus B. Watson pendiri aliran psikologi behaviourisme membakar surat-surat dan manuskrip, dan catatan-catatan risetnya, serta memusnakan catatan kehisupan dan karirnya yang tidak di terbitkan, sehingga data tersebut hilang untuk selamanya dari sejarah psikologi!
Kasus lain yang menimpa historis dari sigmund freud mengenai penggunaan kokain yang sengaja di di minimalkan oleh ernest jones (peneluis biografi freud pertama) untuk menyembunyikan dari pandangan publik dan menjaga reputasi freud. Ernes jones pernah berkomentar dalam sebiah surat "saya khawatir bahwa freud menggunakan koakin lebih dari jumlah yang seharusnya dia konsumsi meskipun saya tidak mengemukakan hal ini" (Ibister, 1985, hal. 35).
Sebuah surat yang di tujukan kepada freud dari anak tertuanya tertutup rapat sampai tahun 2013, yang lain sampai 2023. Sebuah surat dari seoranf mentor freud tidak akan di lepas kan di masyarakat pada sampai tahun 2012, sekitar 177 tahun setelah kematianya
Kasus carl jung, surat-surat di seleksi dan diedit sedemikian rupa agar dapat mempresentasikan kesan yang diinginkan dari jung dan karya-karyanya, selain itu autobiografi mengenai jung ternyata di tulis oleh asistenya bukan oleh dirinya. Kata-kata jung telah di ganti atau di hapus menyesuaikan dengan citra yang di inginkan oleh keluarga dan pengikutnya (Noll, 1977, hal xiii)
Kasus Wolfgang k hler pendiri dari aliran psikologi gestalt, ketika dia akan meneliti kembali kumpulan materi yang akan diterbitkan, dia membatasi pemeilahan informasi untuk menaikan citra K hler.
Kumpulan tulisan tersebut i ulas seorang sejarahwan yang memastikan bahwa masalah mendasar dari data sejarah adalah kesulitan menentukan representasi sesungguhnya dari sosok yang lurus atau tidak lurus, yang di sukai atau tidak di sukai, menjadi bias dan tergantung pada orang yang memilah tulisan-tulisan yang akan ditampilkan ke hadapan publik (ley, 1990, hal. 197)
Penulis biografi lainya mengungkapkan masalah tersebut, "semakin jauh saya mempelajari karakter manusia, semakin yakin saya bahw semua catatan, semua cerita masa lalu sedikit banyak telah di dasarkan pada ilusi. Apakah bentuk diatorsi pandangan ini merupakan bias, keangkuhan, sentimentalitas, atau sekedar ketidakakuratan, yang pasti tidak ada kebenaran absolut. (Morris, adelman, 1996, hal. 28)
Masalah lain
Data yang mendahulukan kepentingan pribadi
Kasus skiner, dia menyuruh penulis biografinya untuk memperbaiki citra yang di milikinya sebagi lukusan harvard university pada akhir 1920an.
Saya bangun pukul enam, kemudian belajar sampai jam makan pagi, berangkat ke kampus untuk mengikuti kelas, ke laboratorium dan perpustakaan dengan hanya menyisakan 15 menit waktu yang tidak terjadwal dalam 1 hari, belajar lagi sampai jam sembilan malam kemudian peegi tidur, saya tidak menonton film atau pentas drama, sangat jarang mempunyai acara kencan dan tidak membaca buku lain selain osikologi dan fisologi (skinner 1967, hal. 398)
Setelah skinner meninggal sejarawan psikologi mencari fakta mengenai biografi skinner melalui kolega-kolega skinner di harvard yang masih hidup. Fakta yang di temukan oleh sejarawan bahwa skinner menyelesaiakn tugas laboratorium nya lebih awal dari mahasiswa lain. Karena ingin mengjabiskan waktu sorenya dengan bermain pimpong (Bjork, 1993)
#kndaru
0 wicara:
Posting Komentar