Logika formal, logika humor, logika cinta
Logika formal
Logika formal adalah seuatu yang sudah pasti. Jika A maka sama dengan A. Ekspresi yang muncul adalah tegas dan lugas bila A=A. Bila A=B maka ekspresi yang muncul adalah marah. Dengan logika formal yang diinginkan adalah sesuatu berjalan dengan semestinya. Zaman sekarang ini banyak permasalahan timbul karena kurang berpikir logis secara benar. Yaitu berpikir mengikuti kaidah dasar-dasar logika atau biasa dikenal silogisme
Logika humor
Logika humor adalah sesuatu diluar logika atau irasional. Jika A maka sama dengan B. Ekspresi yang muncul adalah tertawa. Dengan logika humor yang diinginkan adalah bersenda gurau. Kita sering tertawa ketika melihat sesuatu yang aneh, unik, asimetris, sesuatu yang tidak mungkin. Coba lihat stand up komedi, cerita yang diceritakan kebanyakan sesuatu yang tidak mungkin. Dan karena penonton tahu bahwa itu tidak mungkin mereka tertawa. Dunia ini memang tempatnya permainan dan senda gurau.
Dalam berpolitik seseorang sering mengggunakan logika humor. Entahlah, apakah seseorang tersebut pengecut atau seseorang tersebut masih memiliki rasa sungkan mengatakan maksud dan tujuannya yang sebenarnya. Misalnya ketika seseorang ditanya oleh wartawan apakah dia akan maju menjadi pemimpin pemerintahan. Maka dia akan menjawab berbelit-belit, berputa-putar, melihat kondisi. Apakah sebuah negara dapat maju dengan politik logika humor??
Kawan logika humor adalah logika sarkasme (sindiran). Ekspresi yang muncul adalah nyinyir atau terkesan merendahkan. Dalam menyampaikan sebuah maksud kadang kebalikan dari apa yang dikatakan. Majas ironi. Paradoks
Logika cinta
Logika cinta adalah sesuatu yang sulit dan rumit didefinisikan. Jika A maka sama dengan A dikurangi Z per C pangkat n ditambah akar W, dikalikan konstanta. Banyak orang mencoba mengartikannya. Namun cinta lebih mudah diekspresikan daripada diartikan. Ekpresi yang muncul adalah pujian, rayuan, godaan, dan malu. Dengan logika cinta yang diinginkan adalah perhatian dan terus bersama yang dicinta. Ketika orang jatuh cinta dia akan melakukan ekspesi seperti yang disebutkan diatas.
Misalnya Doni suka dengan Ayu. Kemudian Doni menggoda Ayu untuk mendapatkan perhatiannya. "Ayu, lihat deh kucing itu lucu imut. Kayak kamu, iya kamuuu" kata Doni. (Eeaaa, Eeaaa, ciye-ciyee). Lalu Ayu menanggapi Doni "Ah, Kamu jahat (sambil pukul manja Doni)". Seperti itulah cinta, kita bahagia ketika perhatian dan mendapat perhatian orang lain. Coba bayangkan jika dialog mereka ditanggapi dengan logika formal. Ayu akan tersinggung karena dianggap seekor kucing. Dan Doni juga akan tersinggung karena dia dianggap seseorang yang jahat. Namun karena menggunakan logika cinta yang terjadi bukan pertengkaran tapi kemesraan.
Ada pengecualian dalam ekspresi logika cinta. Yaitu seorang pemain cinta dan seorang pemalu.
Seorang pemain cinta atau biasa disebut dengan playboy atau playgirl. Seorang pemain cinta akan melakukan pujian, rayuan, godaan kepada semua lawan jenis untuk kesenangan dan bermain-main. Jadi untuk mengetahui yang benar-benar mencintaimu atau hanya pemain cinta adalah apakah sesorang tersebut hanya suka memuji dan merayumu seorang atau dia suka memuji dan merayu semua orang (lawan jenis). Jadi jangan keburu GR dengan pemain cinta.
Seorang pemalu akan merasa malu jika berhadapan dengan lawan jenis. Karena sifat malu bisa menjadi sebuah karakter seseorang. Jadi jika ada seorang yang malu dihapanmu coba perhatikan apakah dia malu hanya dihadapanmu atau malu dihadapan semua orang. Jika orang tersebut malu dihadapan semua orang maka orang tersebut memang pemalu. Jadi jangan keburu GR dengan orang berkarakter pemalu.
0 wicara:
Posting Komentar