Pagi ini, pagi esok, esok hari dan hari esok
Semoga mentari pagi tetap menyapa
Dengan senyuman hangat seraya mengajak bernyanyi,
Menari, dan merajuk agar tetap berdamai dengan hari
Dan tak bertengkar dengan waktu
Serta bersahabat dengan aspal.
Semoga abadi
Tanpa terbakar oleh terik matahari di siang hari
Berharap dan memohon hanya kepada Ilaihi
Agar sapaan hangat dari mentari pagi akan tetap abadi
Sampai tua nanti
Sampai rambut ini memutih
Sampai gigi ini tak ada lagi
Sampai tulang ini rapuh
Dan tak mampu bersahabat dengan aspal lagi
Hanya terdiam dan duduk manis
Di dalam rumah sederhana ku nanti
Melihat anak cucu yang tumbuh dengan damai
Karena iman kepada Ilaihi
Sampai saatnya tiba nanti
Di mana tubuh ini akan dibungkus rapi oleh kain putih
Diangkat dengan kereta Jawa
Dengan beroda empat rupa manusia
Sampai tanah asal mula ku ada,
Memendami tubuh rentanku.
Dan akhirnya aku akan kembali ke tanah suci ku.
Ku harap mentari akan tetap menyambut hangat
Untuk Anak cucu ku, damailah wahai surga dunia ku.
Karena bukan harta
Dan tahta yang akan aku wariskan di dunia fana,
Karena akan merusak keimanan di dalam hati.
Aku ingin ilmu yang bermanfaat
Dan putra putri yang solih soliha
Yang akan aku tinggalkan di dunia.
Sehingga di alam sana aku akan merasa damai
Karena kiriman do'a yang akan selalu dipanjatkan
Dari putra putri ku.
0 wicara:
Posting Komentar