data-ad-format="auto"

Gerakan PETA Nasional di hari kasih sayang


Oleh : Ulung Hananto
Sumber sejarah : sejarah PETA
    


Valentine (Valentine's Day) perwujudtan simbol dari ungkapan hari Kasih Sayang  yang ditanggalkan setiap 14 Februari. Mereka yang merayakan valentine sendiri kebanyakan merupakan pasangan kekasih yang mespesialkan rasa cinta mereka dengan satu tanggal yaitu hari valentine. Terkadang juga pada hari valentine sendiri jauh lebih berkesan dari pada keseharian mereka dalam menghadapi realita yang ada.

Valentine sendiri sekarang diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido bersayap. 
Di Amerika Serikat mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita. Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari Percintaan.

Selain itu pada tahun 496, Paus Gelasius I menyatakan bahwa tanggal 14 Februari ditetapkan sebagai hari peringatan santo Valentinus.

Mungkin tulisan di atas adalah sedikit cuplikan tentang asal muasal valentine's day. Di era modern sendiri perayaan ini sangat di tunggu-tunggu oleh para kawula muda tak terkecuali di negara kita Indonesia. Begitu antusiasnya mereka sampai di buatnya acara dengan tema "Hari Kasih Sayang" entah itu di isi dengan music,puisi-puisi percintaan atau sebagainya. Itulah mindset yang di pengaruhi oleh budaya barat yang seakan tumbuh berkembang dan menjadikan lupa akan sejarah negara sendiri.

Padahal di Indonesia tanggal 14 februari adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa ini selain 17 agustus. "Hari Peringatan Pembela Tanah Air" yang bertepatan pada    Pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan PETA di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan sebuah pemberontakan. Dengan terbentuknya PETA membuat para anggotanya kecewa karena Jepang yang selalu berjanji untuk membuat masa depan yang lebih cerah, tinggi namun hanya membuat rakyat Indonesia hanya menderita. Cita-cita yang takkan pernah padam sampai kapanpun untuk membangun negeri ini menjadi maju, yaitu dengan terus berkarya secara kreatif, melakukan inovasi, melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, dan sebagainya.

Lalu, salah siapa yang membuat kita lupa akan hari bersejarah ?

Banyak sekali yang bisa disalahin tetapi yang paling utama yaitu media. Kita tau valentine dari mana ? Media. Media apapun. Dari media kita tahu Valentine itu seperti apa, apa aja benda-benda wajib yang harus dimiliki saat Valentine, dsb. Miris, media di Indonesia yang seharusnya lebih banyak memberikan edukasi, apalagi soal edukasi yang dapat membangkitkan nasionalisme, malah lebih banyak memeriahkan acara dengan salah satu peringatan yang tidak terlalu penting.


0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE