Oleh Achluddin Ibnu Rochim
FISIP Untag Surabaya
FISIP Untag Surabaya
Aku membenci cinta, tapi aku tak mencintai benci.
Aku membenci cinta, tapi aku tak mencintai benci.
Tuhan memberiku cinta, lewat bapa bundaku, lalu merampas cinta mereka melalui kekasih remajaku,
Tuhan memberiku cinta, lewat bapa bundaku, lalu merampas cinta mereka melalui kekasih remajaku,
Tuhan menguatkanku cinta, dengan perantara isteri dewasaku, lantas melemahkannya dengan lantaran kelahiran puteri mungilku.
Tuhan anugerahkanku cinta, menitipkan pada gadis mekarku, namun mencabutnya lewat tangan pemuda entah dari mana.
Cinta terakhirku pun ini kelak akan diambil oleh suaminya entah siapa.
Ayah manakah yang tidak melewati Jalan cerita ini?
Karenanya bertemu denganmu wahai cinta sesungguhnya adalah kutukan terbesar hidupku.
Aku membenci cinta, tapi aku tak mencintai benci.
0 wicara:
Posting Komentar