Oleh: Nanik Zuroidah
Ada yang berbeda
Entah kenapa?
Begitu singkat
Bagai kilat yang numpang lewat
Tak lagi terdengar suara jangkrik yang mengiringi sunyi
Tak lagi terdengar kicauan burung yang menari-nari
Dan tak lagi terlihat tetesan embun menghampiri pagi
Hingga tak kuasa kedua indera ini mencari
Jiwa mencoba tenang karena telah tersadar
Karena dia telah tersungkur dan ditampar
Bagai ombak yang menghantam batu karang
Yang akan selalu kembali untuk menerjang
Wahai Robbii
Lepaskan dia dari jeruji besi
Agar tetap tenang dalam sunyi
Agar tak lagi ada tetesan air mata yang membanjiri
Agar tak lagi merindu yang tak Engkau ridhoi
Wahai Ilahii
Sungguh tak ada bahagia yang memiliki arti
Kalau bukan menjadi kekasihMu yang sejati
Dunia se isi pun tak akan mampu menenangkan diri
Kecuali dalam pelukanMu yang abadi
Ada yang berbeda
Entah kenapa?
Begitu singkat
Bagai kilat yang numpang lewat
Tak lagi terdengar suara jangkrik yang mengiringi sunyi
Tak lagi terdengar kicauan burung yang menari-nari
Dan tak lagi terlihat tetesan embun menghampiri pagi
Hingga tak kuasa kedua indera ini mencari
Jiwa mencoba tenang karena telah tersadar
Karena dia telah tersungkur dan ditampar
Bagai ombak yang menghantam batu karang
Yang akan selalu kembali untuk menerjang
Wahai Robbii
Lepaskan dia dari jeruji besi
Agar tetap tenang dalam sunyi
Agar tak lagi ada tetesan air mata yang membanjiri
Agar tak lagi merindu yang tak Engkau ridhoi
Wahai Ilahii
Sungguh tak ada bahagia yang memiliki arti
Kalau bukan menjadi kekasihMu yang sejati
Dunia se isi pun tak akan mampu menenangkan diri
Kecuali dalam pelukanMu yang abadi
0 wicara:
Posting Komentar