Oleh: Nanik Zuroidah
Tak mampu ku mencelamu
Entah kenapa, meskipun kesempurnaan hanya milik kholqi
Tapi, kau begitu sempurna di mata para santri
Wahai kau pelantun ayat-ayat Illahi.
Suara merdu yang mampu mendamaikan setiap qolbi
Adalah dambaan setiap insani
Kesopananmu, tutur kata dan tindak tandukmu yang selalu memikat para santri wati.
Kau bak mentari yang bersinar menyinari bumi
Bak rembulan malam yang tetap memancarkan cahaya dtengah kegelapan malamnya duniawi
Benar
dan kini aku kembali mengingat kenangan masa itu
Yaa,,
bagaimana?
Ini kenangan yang tak mampu ku hindari
Dia selalu menyelinap dalam diri,
Ingin ku menyelami lautan dan tak kembali
Tapi diri ini tak kuasa dengan qodarMu wahai sang kholqi
Ataukah aku harus terus menaiki sepedaku dengan arah yang tak tentu, agar jauh dari ingatan tentangnya
Ah..aku rasa hanya sia-sia ini
Wahai kau anak cucu adam, jangan menggoda di sanubari
Jangan menari-nari dihati yang gelisah karena merasa sendiri
Karena ku takut tak mampu menahan diri.
Pergii...pergii dari hati ini
Biarlah rindu semakin menjadi
Biarlah rasamu dan rasa ku, kangen ku dan kangenmu membelenggu di dalam hati
Dan biarlah langkah ini terus mengalir mengikuti takdir garis Ilahi
Tapi,
Bila massanya tiba nanti
Baa'idnii wahai robbii.
Dan kau, kembalilah dengan ridho ilahi
Karena kau begitu berarti
Kau calon penyempurna iman di hati
Kau calon imam sejati.
Ooowh penguasa qolbii
Tak mampu ku mencelamu
Entah kenapa, meskipun kesempurnaan hanya milik kholqi
Tapi, kau begitu sempurna di mata para santri
Wahai kau pelantun ayat-ayat Illahi.
Suara merdu yang mampu mendamaikan setiap qolbi
Adalah dambaan setiap insani
Kesopananmu, tutur kata dan tindak tandukmu yang selalu memikat para santri wati.
Kau bak mentari yang bersinar menyinari bumi
Bak rembulan malam yang tetap memancarkan cahaya dtengah kegelapan malamnya duniawi
Benar
dan kini aku kembali mengingat kenangan masa itu
Yaa,,
bagaimana?
Ini kenangan yang tak mampu ku hindari
Dia selalu menyelinap dalam diri,
Ingin ku menyelami lautan dan tak kembali
Tapi diri ini tak kuasa dengan qodarMu wahai sang kholqi
Ataukah aku harus terus menaiki sepedaku dengan arah yang tak tentu, agar jauh dari ingatan tentangnya
Ah..aku rasa hanya sia-sia ini
Wahai kau anak cucu adam, jangan menggoda di sanubari
Jangan menari-nari dihati yang gelisah karena merasa sendiri
Karena ku takut tak mampu menahan diri.
Pergii...pergii dari hati ini
Biarlah rindu semakin menjadi
Biarlah rasamu dan rasa ku, kangen ku dan kangenmu membelenggu di dalam hati
Dan biarlah langkah ini terus mengalir mengikuti takdir garis Ilahi
Tapi,
Bila massanya tiba nanti
Baa'idnii wahai robbii.
Dan kau, kembalilah dengan ridho ilahi
Karena kau begitu berarti
Kau calon penyempurna iman di hati
Kau calon imam sejati.
Ooowh penguasa qolbii
3 wicara:
Amin, Insya Allah, pasti akan datang masanya, Nak. Tetaplah menjadi santriwati.
Aamiin aamiin yaa robbal 'aalamiin.trmaksih papa.
I.Allah.
Hiks hiks
Melankolinya santriwati menggugah hati
Lanjutkan (y)
I.Alloh -> irfan dan alloh
Huhuhu
Posting Komentar