mula mula ku utarakan pernyataan
kemudian kau lemparkan pertanyaan
lalu kita perdebatkan
di lain waktu, kau yang ambil peran
tak ku lewatkan satu kedipan
kemudian kita cekikikan
tak ku lewatkan satu kedipan
kemudian kita cekikikan
di hari-hari selanjutnya kita asik dalam setiap percakapan
tak peduli siapa yang ambil peran,
pertanyaan - pernyataan tersamarkan
sudah tak lagi dibutuhkan
tak peduli siapa yang ambil peran,
pertanyaan - pernyataan tersamarkan
sudah tak lagi dibutuhkan
kita terjebak hampir dalam setiap peristiwa
berperan di tiap - tiap kejadian
berperan di tiap - tiap kejadian
seperti adegan dalam potret perkotaan yang sering kau ceritakan
juga remeh temeh perihal hidup yang tak jarang membingungkan
atau kejadian masa silam yang terus munculkan pertanyaan
juga remeh temeh perihal hidup yang tak jarang membingungkan
atau kejadian masa silam yang terus munculkan pertanyaan
sekarang, 'perihal kita', sebuah keadaan
entah sampai kapan
entah sampai kapan

https://orcid.org/0000-0003-2892-5411
0 wicara:
Posting Komentar