data-ad-format="auto"

Sebelum Adanya Kamu




Sebelum adanya kamu,
Saat menengadah ke atas bagiku langit hanyalah langit.
Dan hujan tak pernah terasa rumit. Ya, sebelum adanya

Kamu,
Langit senja sudah berwarna jingga.
Tapi tak pernah terasa menyesakkan dada. Sebelum adanya

Kamu,
Malam tak pernah membuatku menghayal begitu dalam.
Menerka-nerka apa yang ada di balik matamu yang kelam.
Saat sebelum adanya

Kamu,
Aku terbiasa bernyanyi sendiri.
Setiap lagu hanya untukku sendiri.
Tapi melodi tak pernah terasa sesepi saat ini.
Tak seperti,
Sebelum adanya kamu.

Karena semenjak adanya kamu,
Tempat terhangat ada dibalik celah jarimu,
Berada disana meruntuhkan duniaku,
Dan sendiri mulai terasa menyedihkan bagiku.

Maret 2017



"tak lama setelah saling merasakan, kenyataan memaksa untuk saling melupakan.
tapi sepatah-patahnya hati, hidup tetap harus dilanjutkan."
-TinS-
Your TinS

2 wicara:

www.pusat-grosir-surabaya.blogspot.com mengatakan...

aku lumat lunglai meleleh menghayati kepedihan setelah adanya kamu, hehe

Agustina E. Sianipar mengatakan...

Pedihnya, aku sekarat. Dan kamu baik baik saja. Hahhaha.

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE