Sesebanyak apapun macam game yang orang mainkan, game tetaplah game. Membiaskan akan sisi kepuasan yang tidak bisa orang sembunyikan.
Keseriusan apapun dalam sebuah game yg tercipta. Dapatkah ia mempunyai sebuah alur makna apabila tak ada jeda? Bukankah seorang bisa bermain jika ada waktu? Yang kemudian saling beradu di ruang itu?
Namun, Ada dunia di sekelilingnya. Ada sisi yg menjadikan misteri di sampingnya. hidup akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa siapapun untuk mengikuti arus agungnya yang penuh rahasia. Iya, game bukanlah lagi dia yang dulu. Game masih menjadi permainan, Terjajah akan revolusi peradaban, yang pada akhirnya Menjadikan dia budak konglomerasi.
Game Bukan lagi realita yg dia tawarkan. Tidak lagi manfaat antar ruang yang dia kasihkan. Game sudah diperalat oleh seseorang yang merasa punya segala-galanya, menjebaknya dalam tantangan bodoh yang cuma jadi pemuas egonya saja, dan game terperangkap dalam kesempurnaan palsu, permainan diatas permainanya sendiri, artifisial! “, aku malu dengan gaya permainanny sekarang, namun apa daya orang tetap saja cinta kepada dikau.
terkadang keadaan membuat cinta terasa amat menyakitkan, akan tetapi kesejatian cinta tidak akan pernah berakhir manakala pengorbanan cinta itulah yang menjadi pemeran utamanya. cinta tidak akan pernah salah. cinta tidak mengenal batas. untuk cinta antara engkau. Aku dan kita..
#(aktivis gamers)
0 wicara:
Posting Komentar