Pagi habis di kunyah petang, kau tetap berdendang
Kata habis dikunyah kelam, lalu kau diam.
Sementara aku membiarkan rindu meliuk-liuk dipenghujung malam
Serupa tarian jarum dan benang begitulah kusulam harapan
Kurajut sari purba sekat demi sekat penat nyaris berkarat
Sucikan mandikan, suntinglah altar rembulan yang berpendar diatas teras kosong
"apapun pintamu itulah inginku"
"apapun pintamu itulah inginku"
**
Lalu diatas mazbah kirana puji dan puja dinazarkan
Rapalan bait-bait wingit bak manir dewa-dewa dilepaskan
Datang, datanglah...Dalam hening bening kupinang leluhur hadir melebur
Inilah sesaji kami canang bunga tujuh rupa terikut gada kuasa
Tak lama aku merebah pasrah menyesap tarian sakral dalam deburan gelombang pasang
Gemulaiku suguhkan keindahan senyap pada jiwa-jiwa kelana
Sementara dilaut terdalam kau berburu sukma
Tak ada kata pulang sebelum tombak mengeleparkan ikan-ikan
---- DE ----
2 wicara:
Bagus pak. Ijin share ^-^
Silahkan Dik Ais, itu sajak dari salah satu Srikandi, seniornya Fordimapelar. saya hanya mengunggah saja.
Posting Komentar