gangguan visual merupakan keadaan yang sering muncul dalam lingkungan masyarakat, seorang individu yang mengalami gangguan visual meyakini melihat sesuatu yang tidak daoat di lihat oleh individu lain misalnya setan atau hantu. dalam masyarakat keadaan semacam ini dikarenakan individu tersebut memiliki indra ke enam, padahal panca indra hanya ada lima. manusia sadar sesuatu yang halus (metafisika) tidak dapat di lihat dengan benda nyata (fisik) mata manusia merupakan benda nyata adanya, dalam bahasa jawa moto memiliki makna ngemot kang nyoto (memuat sesuatu yang nyata). sedangkan mata hati atau mata batin. itu hanya pembenaran saja tidak ada yang namanya mata batin, pernyataan ini muncul ketika rasional manusia mandek tidak meiliki jawabn lagi atas pertanyaan ini.
faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan visual pada individu dikarenakan lingkungan negara kita (habit) atau (ketidaksadaran kolektif) mempercayai adanya hantu dan lain sebagainya. faktor ini akhirnya membuat individu mengalami ilusi optik tak lain dikarenakan lingkungan memperkuat keyakinan individu itu bahwa hantu memang ada. lalu faktor selanjutnya adalah gejala depresi yang di alami oleh individu, depresi akan memperkuat ilusi dan imajinasi individu dalam melihat hantu dan akhirnya lingkungan membenarkan kepercayaan individu tersebut. lalu tang terahir adalah waham (kebesaran) bahwa individu tersebut merasa di pilih oleh tuhan, meyakini dirinya sendiri bahwa dia melihat hantu tanpa memperdulikan kebenaran dari lingkungan sekitar.
lalu bagaimana ketika satu individu yang mengalami ganguan visual melihat hantu dan teman di sekitarnya daoat melihat objek itu juga padahal individu di sekitarnya tidak mengalami gangguan. hal ini terjadi disebabkan karena visualisaai objek hantu individu yang mengalami gangguan visual mentransfer energinya ke individu sekitarnya melalui gelombang otak (vektor medan psikologis) dan mengaktifkan (ketidaksadaran kolektif).
analogi sederhana dari penampakan setan adalah kita semua tahu uang lima triliun itu ada, kita semua meyakini itu (ketidaksadaran kolektif) namun apakah anda pernah melihat secara langsung uang dengan nominal 5 triliun? saya yakin mayoritas bahkan semua menjawab tidak pernah melihat uang 5 triliun. lalu siapa yang dapat melihat uang sebanyak itu. tentunya 1. pemilik uang, 2. pegawai bank. individu yang meyakini dirinya melihat hantu dapat dipertanyakan, apakah dia seorang yang memiliki hantu? atau dia seorang pegawainya hantu?
Bagaimana mungkin individu dapat melihat hantu jika ketika mata ditutupi menggunakan selembar kain tidak dapat melihat apa-apa?
silakan simpulkan sendiri!
0 wicara:
Posting Komentar