aku terkurung di ruang 3x2 meter bersama deretan buku yang berantakan dengan bau anyir dupa mengepul di dalamnya. berbaring di kasur kumal di temani hiruk pikuk isi kepala, wahai semesta ijinkan aku mengeluarkan isi kepalaku, atas restu dan kehendakmu ku mulai mengurai satu persatu isi kepalaku gobloku.
gerakan feminisme mencuat pada tahun 1890an yang di anggap sempalan dari gerakan critical legal studies, yang pada akhirnya memberikan banyak kritikan terhadao logika hukum yang selama ini di gunakan memiliki sifat manipulatif dan ketergantungan hukum terhadap politik, dan ekonomi.
meskipun pendapat feminisme bersifat pluralistik, gerakan ini di satukan atas keyakinan masyarakat dan tatanan hukum bersifat patriarki, sifat patriarki pada masyarakat waktu itu dan ketentuan hukum menjadi faktor utama penyebab ketidakadilan, dominasi dan subordinasi terhadap wanita. konsekuensinya munculah tuntutan kesetaraan gender.
sebelum masuknya islam di nuswantara kesetaraan gender sudah di lakoni jauh sebelum gerakan feminisme mencuat, pada tahun 674-695 kerajaan kalingga di pimpin seorang raja perempuan bernama SHIMA, yang terkenal dengan ketegas, penegakan hukum guna memberantas pencurian dan kejahatan, di mana anaknya sendiri pun di potong tanganya karena memindahkan kantong emas di jalan, serta mendorong kejujuran terhadap rakyatnya. di mana budaya kejujuran ini masih dapat di anut oleh penduduk asli tengger. majapahit pada tahun 1427-1447 di pimpin oleh ratu SUHITA.
tidak hanya menjadi raja, perempuan pada masa itu menjadi komandan perang, panglima, serta kontribusi wanita di bidang hukum, kesehatan, agraria, pendidikan dan lain sebagainya. tidak ada pengecualian mengenai aktifitas perempuan. setelah islam berkuasa di nuswantara peran wanita mulai di bredel dengan jargon terkenal 3 M, Manak, Masak, dan Macak. perempuan mengalami penurun kedudukan menjadi obyek pelampiasan sexsual bagi kaum laki-laki. akibatnya penyandang buta huruf terbanyak adalah perempuan. terjadi penurunan peradapan saat islam menjadi penguasa
Ra kartini menjelaskan dalam buku habis gelab terbitlah terang, di mana masa kegelapan bagi perempuan ketika islam menguasi nuswantara, tidak bisa membaca dan menulis, akhirnya ketika belanda masuk ke nuswantara membawah cahaya bagi kaum perempuan, diberikanya hak untuk sekolah dan belajar. bahakan yang memperkenalkan pakaian yang menutup aurat adalah belanda, di masa kekuasaan islam perempuan hanya mengenakan penutup di bagian bawah dengan dada yang terbuka.
Kategori:
Essai
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 wicara:
Posting Komentar