Prasasti kesedihan itu berkata padaku:
"Sebongkah batu,
tercenung heran,
Apa yang dicari oleh angin itu?
Datang membuai sang lembah,
yang selalu rela menadah,
persinggahan angin,
setelah kelelahan,
dari perjalanan panjangnya.
Mengelus halus,
membisik semilir,
mendesir gemerisik,
Lalu tiba-tiba membadai,
melibas-libas, tuntas!
Kemudian gagah pongah,
meninggalkan kerusakan,
Si lembah yang nganga dan luka!
Untuk apakah angin pertontonkan semua itu?
Apa yang ia cari?
Kemenangan?
Sebongkah batu mematung, memahami satu hal:
Cinta tidak pernah memenangkan apapun,
karena ia tak pernah miliki niat mengalahkan."
Prasasti melebur mengakhiri ceritanya kepadaku.
0 wicara:
Posting Komentar