oleh: ismail hasan (hilang orang)
Umumnya
orang-orang mengatakan, perubahan pergaulan hidup yang terjadi sejak kalahnya
uni soviet yang ditandai runtuhnya tembok berlin dan pecahnya uni soviet
menjadi negara-negara tersendiri yang merdeka, ukraina merdeka, rumannia
merdeka, uzbekistan merdeka dan lain sebagainya adalah subuah pergaulan hidup
yang mewujudkan merdeka dan perdamaian dunia. Sejak pristiwa maha besar itu,
dan kemenangan mutlak kapitalisme yang membawa semboyan demokrasi dan
liberalisme, sejak itu pula pergaulan hidup
umat manusia di muka bumi berubah, dan di
tiap-tiap negara terdengar gemuruh suara demokrasi, demokrasi, demokrasi. Semangat demokrasi dan liberalisme terus berkumandang dari jam ke jam, dari
hari ke hari dan seterusnya. Berakhirnya perang dingin dangan kemenangan USA
dan sekutunya disambut gegap gempita umat manusia, munculnya satu pengharapan
perdamaian, suatu pergaulan hidup yang harmonis. Pengharapan itu tidak hanya datang dari negara-negara USA
dan sekutunya, melainkan juga menjadi pengharapan negara-negara berkembang dan
yang baru merdeka .
Namun
sejak berakhirnya perang dingin atau perang isme-isme, sampai hari ini belum mewujudkan
pergaulan hidup yang harmonis, perdamaian dan kesejahtraan bagi umat manusia.
Sebab, berakhirnya perang isme tersebut hanya satu bentuk evolusi peperangan
yang lebih besar. Dalam hal ini Samuel P. Huntington memprediksikan bahwa
berakhirnya perang dingin, maka akan
memunculkan semangat untuk mencari jati diri bagi negara dan bangsa-bangsa
di dunia, dengan semangat pencarian jati diri itu, bangsa dan negara-negara yang
merdeka akan menggali lebih dalam tentang kesejarahannya dan kembali pada
ajaran-ajaran nenek moyangnya, serta munculnya sifat ke etnisan, keagamaan dan
kecintaan pada nationnya sendiri. Secara langsung semangat tersebut akan
memebentuk kekuatan-kekuatan baru sesuai dengan kesejarahaanya, dan hubungan
masa lalu antar negara satu dengan yang lainya. Hubungan geopolitik antar negara
sangat dipengaruhi oleh hubungan-hubungan masa silam. Selain itu juga akan
terjadinya perselisihan dari nation-nation yang ada di bumi ini yang
dipengaruhi oleh kesejarahan nenek moyang nya dahulu, dalam hal ini Samuel P.
Huntington menamakan Clash Civilization, Perang Peradaban dan sejatinya motif utama dari
pergaulan hidup yang seperti ini, tidak lain adalah urusan rizeki, urusan pangan
dan urusan ekonomi.
Dengan
berkembangnya teknologi dan munculnya
kekuatan-kuatan baru industrialisme, serta imprialisme negara-negara maju ke
negara-negara berkembang, maka semakin nampak dominasi pasar dari negara maju
ke negara berkembang. Dominasi negara maju ke negara berkembang tidak hanya
dominasi pasar, melainkan dominasi dari segala lini. Dominasi
pasar dan westernisasi negara maju yang disokong kekuatan kapital ke
negara-negara berkembang utamanya bangsa-bangsa timur, tujuan utama westernisasi tak lain untuk mencegah
penemuan jati diri negara-negara yang baru merdeka dan berkembang yang
sejatinya memiliki kesejarahan yang maha agung, serta menancapkan kukunya keulu
hati negara-negara yang baru merdeka dan berkembang.
Liberalisme dan demokrasi menjadi senjata yang ampuh bagi
kapitalis untuk membius umat manusia, Jika
kita amati pergerakan zaman yang begitu cepat dengan segala tuntutannya,
memunculkan satu kesenjangan antar bangsa-bangsa di dunia yang dikibat oleh imperialisme
bangsa maju yang telah memiliki industri yang mapan ke bangsa yang berkembang dan baru merdeka yang masih memiliki
tradisi angraris. Dengan teknologi yang
semakin cangih, bangsa-bangsa industrialis menjerumuskan, sumber daya manusia
bangsa angraris ke dunia hyper-realitas,
dan menjadikan dunia hyper-realitas sebagai kebutuhan pokok, bahkan menjadi
candu. Lama-kelamaan dunia realitas kehilangan eksistensinya, lambat laun
sumber daya manusia bangsa angraris, lupa akan eksistensinya sebagai bangsa
angraris. Sasaran utama bangsa maju yang disokong kapital ini adalah
negara-negara yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang melimpah, contoh utamanya, bangsa Indonesia.
Dengan penjajahan yang seperti ini maka negara-negara
maju yang disokong oleh para kapitalis tidak mengeluarkan logistik, tidak perlu
mengeluarkan peluru, meriam dan lain-lainnya. Dengan memanfaatkan teknologi, pengetahuan dan informasi negara maju
yang disokong kapitalis, membodohi dan membuat bodoh bangsa-bangsa berkembang,
ketika bangsa-bangsa berkembang telah terbodohi dan disibukkan dengan dunia
hyper-realitas, maka dengan mudah bangsa-bangsa maju yang disokong kapitalis ini menghisab seluruh sumber daya alam yang ada di negara
berkembang, utamanya, bangsa Indonesia.
Akhir-akhir ini semakin nampak tanda-tanda
dari kesuksesan para bangsa kapitalis
menidurkan bahkan melumpuhkan kesadaran sumber daya manusia yang ada di negara
Indonesia. Kesadaran sebagai bangsa Indonesia, semakin hari terus tergerus oleh
berkembangnya zaman. Dalam menentukan selera makan saja bangsa kita tidak bisa
menentukan seleranya sendiri, selain itu dalam gaya hidup pun tidak mampu untuk
menetukan hidupnya sendiri dan hanya ikut-ikutan dari bangsa-bangsa kapitalis.
Dalam hal pendidikan, kebudayaan dan politik bangsa kita, hanya ikut-ikutan
bangsa-bangsa maju yang disokong kapitalis, utamanya bangsa Barat dan China. Jika hal yang seperti ini dibiarkan
terus-menerus, dan tidak kita insafi hari ini, maka esok bangsa yang dikarunia
kekayaan sumber daya alam dan manusia yang melimpah ini, akan lenyap dari
peradaban dunia. Kini dalam
berkepribadiaan saja KITA tidak mampu berdaulat, apalagi berdaulat dalam bidang POLITIK? Dalam bidang politik saja, kita hanya mencopy
sistem dari negara-negara maju, dalam hal pendidikan kita juga mengcopy standart dari
negara-negara maju, yang secara kesejarahan dan hal ikhwal atau basis
materialnya tidak sama, jika selamanya kita hanya mengcopy dan meniru apa yang
ada di negara maju, maka selamanya kita
akan menjadi bangsa yang tertindas. Sebagai bangsa yang dikaruniai sumber
daya alam melimpah, kita tidak bangun dari ilusi-ilusi yang menjerat kehidupan
generasi kita, jika jiwa kita masih tertidur dan hidup di dunia hyper-realitas
maka bangsa kita akan menjadi bangsa kuli, bangsa jongos dan menjadi budak
Kapitalis di negara kita sendiri, serta bangsa kita akan lenyap dari peradaban
dunia!!
0 wicara:
Posting Komentar