data-ad-format="auto"

PISAH LEBIH BAIK

Achluddin Ibnu Rochim
FISIP Untag Surabaya
(Madzab Semolowaru)





Kalimatmu yang bersusun susun membilah pisau itu
Telengas tegas mengiris tipis sadis
Selembar hati yang aku punya, Satu-satunya.
Setelah lama kusimpan rapat-rapat, Kurawat sayangi
Demi kesumat rindu yang tertahan menyulam hari
Untuk berjaga pertemuan yang ditunggui angka-angka, Jam dinding kamarku
Ada apa dengan kau, amarah?
Bijaksana pada larikan aksara wacanamu itu entah moksa ke mana
Hingga ini citra aura tak berbekas di netramu pengindera
Ataukah ada figur lain padamu, tersangka pembelah jiwa?
Kini sekeping jantung yang kauhancurberserak, tercecer
Di telapak kakimu harga diri
Masih juga kurangkai dengan tangis, untuk kutitipkan entah ke mana.

Pada siapa....

Barangkali jawaban langit datang bertitah: ada kebaikan dalam pisah
Bawa pergi kau punya wajah!

0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE