data-ad-format="auto"

Perempuanku

Oleh Ragil Ajeng Pratiwi
FISIP UNTAG SUrabaya



Pagi ini laksamana bangun dengan elus tanganku, berangkat dari timur menuju barat dengan segenggam janji dari kepalan tangannya. 
Kewajibanku mengantarkannya dalam mimpi bangsa yang berpegang pada para laksamana. 
Bukan lantas kewajiban yang ku emban sebesar itu, lalu ancaman untuk ruang gerakku hanya sepetak pada dapur rumahku.
Bukankah dengan gerak, mampu ku pelajari rentetan ilmu.
Lantas kewajibanku berjalan sesuai dengan hati naluriku.
Kebebasanku bukanlah bagaimana mampu ku lepaskan kodratku.
Bukankah bangsa ini tetap memiliki jiwa perempuan tangguh. 
Tanpa harus menyalahi rasa penindasan itu. 
Bahkan lautanpun mampu ku taklukan dengan narsisku.
Bukankah itu ancaman terhadap bangsaku.
Bila dalam jiwaku, ku pelacurkan diriku.
Nama bangsa mana yang mengharumkanku bila perjuanganku hanya sebatas penaklukan lautan, tanpa ku tambal kerusakan itu.

0 wicara:

 

ANDA PENGUNJUNG YANG KE

IKLAN

TRANSLATE