Bunga mawar tak selamanya bermekaran
Begitu pula bunga melati
Ada saatnya berguguran
Layu tak dilirik lagi
Meski layu tak lagi menawan
Mawar melati tetap harum mewangi
Wujud boleh jadi tergantikan peradaban
Tapi aromanya tetap membelenggu diri
Pun matahari dan rembulan
Bersinar siang hari dan bercahaya malam hari
Kala sang mentari masuk peraduan
Maka sang rembulan harus segera mengganti diri
Dan berlakukah itu pada kasih sayang?
Seorang pangeran pada putri kegelapan?
Akankah luntur oleh peradaban dan tergantikan?
oleh bidadari yang berseri- seri?
Berkuasakah waktu dan keadaan?
Menghapus senyum indah
di bibir yang terkadang berduri
Jika semua kehendak tuhan
Biarlah.
Asal Tuhan meridhoi
Putri akan mengikuti asap berterbangan
Dan tak ingin kembali
dalam bayang- bayang semu duniawi
0 wicara:
Posting Komentar