Oleh: Ismail
Cik,
Malam melenyapkan mimpi-mimpi
Aku terdampar di ujung jalan kesunyiaan
Tak kuasa atas kehendak
Logika majal terjemahkan realita
Indera pun tak kunjung temukan arti
Kaki tak lagi mampu melangkah
Tubuh mematung di sini
Rinai hujan menertawaiku
Pernahkah kau terjerat rasa sepahit ini?
Harus dengan apa aku mengurai semuanya ini?
Jika semua terlihat semu
Jika mimpi hanya hiasan imaji
Jika harapan sekedar fatamorgana
Senja yang tak lagi menghibur
Rembulan tak mampu memberi terang
Mentari tak bergeming, mendengar aku punya jerit
Ingin rasanya tetirah di sampingmu
Lelap pada pangkuanmu
Sayang malam tak lagi bersama dirimu.
Cak......
Cik,
Malam melenyapkan mimpi-mimpi
Aku terdampar di ujung jalan kesunyiaan
Tak kuasa atas kehendak
Logika majal terjemahkan realita
Indera pun tak kunjung temukan arti
Kaki tak lagi mampu melangkah
Tubuh mematung di sini
Rinai hujan menertawaiku
Pernahkah kau terjerat rasa sepahit ini?
Harus dengan apa aku mengurai semuanya ini?
Jika semua terlihat semu
Jika mimpi hanya hiasan imaji
Jika harapan sekedar fatamorgana
Senja yang tak lagi menghibur
Rembulan tak mampu memberi terang
Mentari tak bergeming, mendengar aku punya jerit
Ingin rasanya tetirah di sampingmu
Lelap pada pangkuanmu
Sayang malam tak lagi bersama dirimu.
Cak......
0 wicara:
Posting Komentar